Topik: Hikmah ke-52 dan ke-53 Kitab Al-Hikam Ibnu Attha'illah As-Sakandari
Disampaikan oleh: Ustaz H. Mursalin Basyah, Lc., MA
1. Salam Pembukaan
Ustaz membuka ceramah dengan mengucapkan salam, puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala, serta shalawat dan salam kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarganya, dan para sahabatnya.
2. Pembahasan Hikmah ke-52 dan ke-53
Hikmah ke-52 dan ke-53 dari Al-Hikam dibahas, yang secara garis besar menguraikan bahwa hanya Allah yang memberikan warid dan menuntun seseorang menuju warid yang sempurna.
3. Pengertian Warid
Warid dijelaskan sebagai Nur atau cahaya Allah yang diberikan kepada seseorang sebagai bentuk petunjuk atau ilham.
4. Pembagian Tingkatan Manusia dalam Amalan
Ibnu Ajibah membagi manusia dalam memahami dan melaksanakan amalan ke dalam tiga tingkatan:
o Tingkat Bidayah (Pemula)
o Tingkat Wasyat (Menengah)
o Tingkat Nihayah (Tertinggi)
(Pembahasan mengenai tingkatan ini telah disampaikan pada halaqah sebelumnya).
5. Pembagian Tingkatan dalam Warid Menurut Ibnu Attha'illah
Ustaz menjelaskan bahwa dalam warid, Ibnu Attha'illah juga membagi manusia ke dalam tiga tingkatan:
o Tingkat At-Tibah (Kesadaran)
Pada tingkatan ini, seseorang menyadari keinginan untuk melakukan yang terbaik dan meninggalkan keburukan. Namun, hal ini harus dipahami sebagai kehendak Allah atau Nur dari Allah, bukan karena dirinya sendiri.
o Tingkat Kedua
Pada tahap ini, seseorang telah melakukan ibadah dengan baik, berzikir dengan konsisten, dan tetap istiqamah. Namun, dalam dirinya masih ada keinginan duniawi, perasaan ujub, dan kesombongan karena ibadahnya. Ini menunjukkan penyerahan dirinya kepada Allah belum sepenuhnya maksimal.
o Tingkat Ketiga
Pada tingkatan ini, seseorang benar-benar menyerahkan dirinya kepada Allah. Ia tidak lagi memikirkan dunia atau dirinya sendiri, melainkan hanya fokus kepada Allah semata.
6. Pertanyaan tentang Memikirkan Dunia dan Diri Sendiri
Timbul pertanyaan: apakah lebih baik tidak memikirkan dunia atau diri sendiri? Jawabannya adalah lebih baik tidak memikirkan diri sendiri karena hal itu juga mencakup dunia.
7. Doa Penutup
Kita memohon kepada Allah agar diberikan Nur agar selalu bisa menyerahkan diri sepenuhnya hanya kepada Allah.
8. Penutup
Ustaz menutup ceramah dengan permohonan maaf jika ada kekurangan dan harapan agar apa yang disampaikan bermanfaat. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. (Darmawan Abidin)