Back Groud MRB (atas)


 

Pengumuman

Jadwal Shalat

Keistimewaan dan Keagungan Nabi Muhammad SAW dalam Al Quran

Jumat, 13 September 2024, September 13, 2024 WIB Last Updated 2024-10-04T12:26:58Z

Gamal Achyar, Lc. M.Sh - Dosen Fak. Syariah dan Hukum UIN Ar Raniry

Dalam buku berjudul Cahaya karya al Imam al Habib Abu Bakar bin Hasan Al Athas Azzabidi, disebutkan pernah terjadi dialog antara Allah ta’ala dengan Nabiyullah Dawud Alaihissalam. Yaitu Nabiyullah Dawud Alaihissalam bertanya kepada Allah ta’ala: “Ya Allah, nikmat apakah yang kecil di sisi-Mu?”. Allah ta’ala menjawab, “Nafas yang kamu hirup sehari-hari adalah nikmat yang kecil di sisi-Ku”. Bayangkan, nafas yang kita hirup sehari-hari, yang menjadi oksigen bagi kita, bagi Allah ta’ala adalah nikmat terkecil. “Lalu nikmat apakah yang paling terbesar di sisi-Mu?” Tanya Nabi Daud lagi. “Diciptakannya Nabi Muhammad SAW” jawab Allah ta’ala. Tak heran, jika dalam hadist Qudsi dikatakan:


 لَوْلَاكَ لَوْلَاكَ يَا مُحَمّد لما خَلَقْتَ الأَفْلَاك  

Artinya: Jika bukan karena engkau wahai Muhammad, tidak akan aku ciptakan alam semesta ini.


Saat ini kita tengah memasuki bulan kelahiran Rasul ﷺ, bulan Rabiul Awal. Di berbagai tempat umat Islam memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dengan beragam cara, umat berusaha mengungkap suka cita dan kebahagian atas kelahiran Nabi Muhammad SAW ini. Ada yang membuat lomba membaca selawat, mengadakan safari maulid dari satu tempat ke tempat lainnya, ada yang memberi sedekah kepada para dhuafa dan lain sebagainya.


Memang sudah sepatutnya bagi kita untuk bergembira, berbahagia, dan bersuka cita. Sebab Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang istimewa.


Mari sama-sama kita mentadabburi ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang menggambarkan keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad Saw. Hal ini penting untuk meningkatkan keimanan kita kepada Nabi Muhammad yang merupakan manusia mulia, pembawa risalah mulia, yang membawa umat Islam meraih kemuliaan. Terlebih saat ini kita sudah memasuki bulan Rabiul Awal yang merupakan bulan dilahirkannya Nabi Muhammad Saw dan sering disebut sebagai bulan Maulid.


Keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad yang pertama disebut dalam Al-Qur’an Surat Al-Ahzab ayat 56 yakni:

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”.


Dalam ayat ini ditegaskan bahwa kita diperintahkan untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad. Jangankan kita manusia, Allah dan para malaikat-Nya pun bershalawat kepada Nabi Muhammad. Inilah bukti yang menunjukkan keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad di banding manusia lain di muka bumi ini. Dalam Tafsir Kementerian Agama RI dijelaskan bahwa shalawat dari kita kepada Nabi merupakan wujud berdoa agar diberi rahmat, seperti dengan perkataan, “Allāhumma ṣalli ‘alā sayyidina Muḥammad”. Sedangkan shalawat dari malaikat berarti memohonkan ampunan dan shalawat dari dari Allah Swt. memiliki tujuan untuk memberi rahmat.


Selanjutnya, keistimewaan Nabi disebutkan dalam Surat Al-Ahzaab ayat 21:

Artinya: “Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah.”


Dalam ayat ini disebutkan bahwa Rasulullah adalah sosok yang paling pantas diteladani dalam seluruh aspek diri dan kehidupannya. Banyak kisah yang meriwayatkan tentang kemuliaan akhlak dan pribadi Nabi. Bukan saja kepada para sahabat dan orang-orang dekatnya, namun akhlak mulianya juga ditunjukkan kepada orang-orang yang menyakiti dan membencinya. Keluhuran akhlak nabi ini sesuai dengan misi utamanya diutus oleh Allah yakni untuk memperbaiki akhlak manusia. Rasulullah bersabda yang artinya:“Sungguh aku diutus menjadi Rasul untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR. Baihaqi dan Hakim).


Keistimewaan selanjutnya dari Nabi Muhammad termaktub dalam Surat Al-Ahzab ayat 40: “Muhammad itu bukanlah bapak dari seseorang di antara kamu, melainkan dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”


Dari ayat ini kita diingatkan bahwa Nabi Muhammad merupakan Nabi dan Rasul terakhir yang diutus Allah di muka bumi ini. Keistimewaan ini harus kita yakini dan jika ada seseorang yang mengaku sebagai Nabi atau utusan Allah di zaman ini dan selanjutnya sampai hari kiamat, maka itu adalah sebuah kepalsuan belaka. Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang menyempurnakan ajaran-ajaran Allah yang telah dibawa oleh para Nabi sebelumnya. Sehingga Islam merupakan agama yang paling sempurna yang harus kita pegang teguh sampai akhir hayat kita. “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu. (QS Al-Maidah: 3).


Terkait keistimewaan Nabi dan ajarannya juga disebutkan dalam surat As-Saff ayat 9;

Artinya: “Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan (membawa) petunjuk dan agama yang benar agar Dia mengunggulkannya atas semua agama walaupun orang-orang musyrik tidak menyukai.”​​​​​​​


Selanjutnya, keistimewaan Nabi Muhammad disebutkan dalam Al-Qur’an surat Anbiya ayat 107:

Artinya: “Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.”


Ayat ini menunjukkan bahwa kehadiran Nabi Muhammad di muka bumi ini bukan saja menjadi pembawa rahmat bagi umat Islam saja. Nabi Muhammad dengan Islam sebagai ajarannya, diturunkan ke bumi sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta. Predikat ini tidak dimiliki oleh nabi-nabi pada umumnya sebelum Nabi Muhammad Saw.


Imam Ath-Thabari dalam tafsirnya yang mengutip Ibnu Abbas menjelaskan bahwa Rasullullah diutus sebagai bentuk kasih sayang kepada seluruh umat manusia, baik yang mukmin atau bukan. Bagi orang mukmin, dengan berkat keimanan dan amal perbuatannya mereka akan mendapat balasan surga. Sementara bagi orang yang tidak beriman akan memperoleh rahmat dalam bentuk tidak mendapat siksa kontan di dunia sebab mengingkari Rasulullah. Berbeda dengan umat nabi-nabi sebelumnya yang akan langsung mendapat siksa di dunia jika tidak beriman kepada utusan Allah. 


Dengan keistimewaan ini, maka kelahiran dan kehadiran Nabi Muhammad merupakan sebuah karunia yang besar yang harus disyukuri dan dirayakan. Terlebih di bulan Rabiul Awal yang merupakan bulan kelahiran Nabi ini, sudah semestinya kita memperbanyak shalawat dengan mengadakan kegiatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Allah berfirman: 


Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya itu, hendaklah mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan.” (QS Yunus: 58).


Dalam ayat ini ditegaskan bahwa hendaknya kita sebagai umat Nabi Muhammad bergembira atas kelahiran Nabi yang dalam wujudnya kita rayakan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Selain sebagai bentuk kecintaan kepada Nabi, peringatan Maulid juga merupakan cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah dengan berbagai macam ibadah seperti membaca Al-Qur’an, bershalawat, bersedekah, membaca sirah Nabi, dan juga berdzikir mengingat Allah Swt dalam perayaan tersebut.


Demikianlah, beberapa bukti nyata keistimewaan dan kemuliaan Nabi Muhammad yang disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai kitab suci umat Islam yang tidak ada keraguan di dalamnya. Semoga bisa menambah pemahaman kita dan kecintaan kita kepada Nabi Muhammad. Semoga kita termasuk umatnya yang akan mendapatkan syafaatnya di yaumil kiamat nanti. Amin.

Komentar

Tampilkan

  • Keistimewaan dan Keagungan Nabi Muhammad SAW dalam Al Quran
  • 0

Jadwal Shalat

”jadwal-sholat”