Dr Tgk H Sirajuddin Saman, MA Pimp. Dayah Khamsatu Anwar Deunong Darul Imarah Aceh Besar |
Ulama merupakan penerus dakwah setelah Rasulullah saw. dan para sahabatnya yang disebut juga sebagai “warasatul anbiya:, sehingga ulama memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga akidah umat dari berbagai pemahaman yang melenceng dari tuntunan Allah dan Rasulullah saw. Disamping itu ulama juga merupakan panutan dalam segala sisi kahidupannya sebagaimana Rasululllah saw, yang menjadi ikutan dalam berbagai sikap dan tindaktanduknya.
Ulama juga merupakan hamba yang diakui Allah swt. sebagai hamba yang takut kepada-Nya. Sebagaimana disebutkan pada surah Al-fathir ayat 28: … sesungguhnya yang takut kepada Allah adalah ulama.
Apabila ulama dapat mejalankan perannya dengan baik maka umat akan terbimbing dan menjadi umat sebagaimana dambaan Rasulullah saw.
Peran ulama kepada umat adalah:
Melanjutkan Peran dan Tugas Para Nabi
Dalam hadist Riwayat Abu Daud, Tirmizi, dan Ahmad Rasulullah saw bersabda: “Ulama merupakan pewaris para anbiya, dan sesunguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan tidak pula dirham, tetapi mereka mewariskan ilmu…”
Salahsatu keistimewaan ulama sepanjang zaman adalah pemahaman dan pengetahuan mereka terhadap hukum hukum Allah swt, mereka dapat mengarahkan dan membimbing umat menuju kebaikan dunia dan akhirat. Dengan demikian mereka telah melanjutkan membawa risalah para Nabi kepada seluruh manusia sehingga mereka menjadi teladan bagi manusia itu sendiri.
Dengan ilmu yang Allah titipkan kepada mereka ulama dapat terus berdakwah membimbing manusia tanpa kenal lelah siang dan malam, dengan keikhlasan dan tanpa pamrih umat senantiasa terus dibimbing menuju jalan yang diridhai Allah swt. perintah membimbing umat termaktub dalam surah Ali Imran ayat 104 yang artinya: “hendaklah ada diantara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, dan menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari mungkar, mereka itulah orang orang yang beruntung”
Perintah yang terdapat dalam ayat tersebut tentunya ditujukan kepada yang mempunyai kapasitas untuk itu yang salahsatunya adalah ulama. Apabila ulama berdahwah menyampaikan kebenaran kepada umat maka tentunya rahmat Allah swt akan tercurahkan kepada mereka dan umat seluruhnya Menjadi teladan bagi umat
Nabi Muhammad saw sukses mendakwahkan agama Islam kepada umat dan berhasil menanamkan akidah kepada mereka salahsatunya adalah melalui keteladanan akhlak Beliau. Para sahabat dan ulama kemudian meneruskan keteladanan tersebut sehingga Islam tersebar ke seluruh dunia. Allah swt sendiri memuji akhlak Nabi Muhammad saw dalam firman-Nya pada surah Al-Qalam ayat 4 yang artinya “dan sesungguhnya engkau benar benar berbudi pekerti agung”. Akhlak atau pekerti Rasulullah saw menjadi tauladan dalam segala hal, dimanapun beliau berada dan apapun yang beliau lakukan senantiasa penuh dengan pekerti yang sangat luhur, sehingga tidak ada seorangpun yang tersinggung ataupun sakit hati terhadap beliau, bahkan orang orang yang memusuhi beliau pun mengakui budi pekerti atau akhlak beliau yang tinggi.
Budi perkerti merupakan salahsatu hal penting yang didakwahkan oleh Rasulullah saw, sehingga beliau menyebut dalam sebuah sabdanya yang diriwayatkan Imam Baihaqi yang artinya: “sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. Akhlak merupakan salahsatu pembeda antara manusia dan makhluk lainnya. Manusia mempunyai kapasitas untuk dititpkan amanah termasuk amanah agar berbudi, berakhlak dengan akhlak yang mulia yang merupakan salahsatu keteladanan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw.
Maka keteladanan tersebut senantiasa dilanjutkan oleh para sahabat dan ulama, sehingga umat semakin cinta kepada syari’at yang dibawa oleh baginda Rasulullah Muhammad saw dan pada akhirnya Allah semakin cinta dan sayang kepada mereka dan mendapatkan rahmat dan kasih sayang-Nya.
Sebagai Pembimbing masyarakat dan Umara
Dalam hadist riwayat Imam Hakim Rasulullah saw bersabda: “Aku tinggalkan untuk kalian dua perkara yang kalian tidak akan tersesat selamanya selagi kalian berpegangteguh kepanya, yaitu Al-Qur’an dan sunnahku”.
Al-Qur’an dan Sunnah atau hadist hanya dapat dipahami oleh para ulama. Para ulama mengarahkan dan membimbing umat manusia dengan berdasarkan kepada Al-Qur’an dan hadist Nabi saw. Lalu siapasajakah yang harus dibimbing oleh ulama? Para ulama berkewajiban membimbing dan mengarahkan semua umat termasuk para umara sekalipun. Ulama bahkan berkewajiban mengontrol umara dan memberi nasehat apabila terdapat kekeliruan dalam penentuan suatu kebijakan atau pelaksanaannya yang dapat merugikan masyarakat ataupun daerah bahkan negara. Ulama hendaknya juga bersinerji dengan umara dalam membangun bangsa dan negara ini. Negara kita Indonesia contohnya, para ulama dan umara serta rakyat bersatupadu, saling dukung, bersinerji dalam merebut kemerdekaan dari cemkraman para penjajah saat itu, sehingga kemerdekaan pun terwujud dan membebaskan bangsa dan negara dari penindasan dan penguasaan penjajah.
Masyarakat umum sangat membutuhkan bimbingan dan petuah petuah dari para ulama. Dengan petuah petuah tersebut mereka dapat terbimbing, baik untuk perkara duniawi maupun ukhrawi. Maka para ulama senantiasa tidak boleh berhenti berdakwah sebagaimana yang telah dilakukan oleh Rasulullah saw dan para sahabatnya, sehingga kemurnian dan kesucian hati mereka terhada Allah senantiasa selalu terjaga.
Pemersatu Umat
Bersatu merupakan salahsatu perintah Allah swt kepada hamba hamba-Nya. Dalam surah Ali Imran ayat 103 Allah berfirman: “ Dan berpegangteguhlah kalian di jalan Allah, dan janganlah kalian berceraiberai…” persatuan merupakan hal yang sangat penting, dan tanpa adanya persatuan tersebut sangat sulit mencapai kejayaan dan kemakmuran hidup. Dengan bersatu yang berat menjadi ringan, yang payah mejadi mudah, dari lemah menjadi kuat dan lainnya.
Maka salahsatu fungsi ulama adalah mengajarkan kepada umat tentang pentingnya persatuan dan mengajak mereka untuk menjaga dan merawatnya dengan baik sampai kapanpun, menyampainkan kepada mereka tentang bagaimana para sahabat Rasulullah bersatu pada saat itu, sehingga walaupun jumlah mereka belum banyak namun mereka kuat dengan persatuan, bangsa kitapun berhasil merebut kemerdekaan dengan adanya persatuan, sehingga senjata senjata canggih pada saat itu dikalahkan oleh bambu runcing, seluruh anak negeri sampai ke pelosok bergerak melawan penjajah dengan gagahberani, sehingga kemerdekaanpun terwujud.