Banda Aceh -- Melaksanakan ibadah dan wirid adalah tanda seseorang telah memperoleh hidayah dari Allah SWT. Bahkan, seseorang yang datang ke masjid dan mendengar halaqah, baik memahami isinya maupun tidak, juga merupakan bentuk hidayah dari Allah.
Ustaz H. Mursalin Basyah, Lc, M.A menyampaikan hal itu dalam ceramah Subuh di Masjid Raya Baiturrahman (MRB), Banda Aceh, Jumat (13/12/2024). Ia mengutip pendapat Ibnu Aththaillah dalam kitabnya Al-Hikam dan membahas tema Penerapan Ilmu Tauhid Melalui Pelaksanaan Wirid.
Ustaz Mursalin menjelaskan, seseorang yang melaksanakan wirid-wirid sepanjang hidupnya belum tentu memiliki tanda-tanda kelebihan khusus, seperti karamah.
Menurutnya, wirid adalah ibadah khusus yang dilakukan secara konsisten sepanjang hidup seseorang. Ini termasuk pekerjaan sunah. Salah satu contohnya adalah Ibnu Taimiyah, yang setelah shalat Subuh selalu duduk hingga matahari terbit sambil membaca Al-Fatihah berulang kali, disertai tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.
“Allah SWT memerintahkan Rasulullah SAW untuk bangun di sepertiga malam, melaksanakan shalat tahajud, dan membaca Al-Qur'an. Wirid ini dilakukan secara konsisten hingga menjadi kewajiban bagi beliau sepanjang hidupnya,” urainya.
Ustaz Mursalin menambahkan, para sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang wirid apa yang harus dilakukan. Rasulullah menjawab, "Terserah apa yang kamu mampu." Wirid bisa berupa membaca Al-Qur'an, zikir, atau sedekah, asalkan dilakukan secara konsisten. Dikisahkan bahwa Utsman bin Affan pernah mengganti wiridnya yang terlewat karena kesibukan.
“Bagi kita, wirid dapat berupa zikir, membaca Al-Fatihah, atau bersedekah secara konsisten setiap pagi, sebab wirid menjadi benteng yang melindungi seseorang dari godaan setan. Konsistensi dalam wirid adalah bentuk pengabdian kepada Allah yang telah ditetapkan bagi setiap hamba,” pungkasnya.
Reporter: Darmawan Abidin
Editor: Sayed M. Husen