Judul Terbaru

    Back Groud MRB (atas)


     

    Pengumuman

    Jadwal Shalat

    AGAMA YANG LURUS: MENGIKUTI PETUNJUK ALLAH SWT YANG SESUAI DENGAN FITRAH

    Jumat, 17 Januari 2025, Januari 17, 2025 WIB Last Updated 2025-01-18T02:37:58Z


    Surat al-Isra’ ayat 39  "Dan berdirilah (teguh) untuk menghadapkan dirimu kepada agama dengan ikhlas, sebagai seorang yang hanif. Ikutilah fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (QS al-Isra’ ayat 39)

    Ayat di atas mengandung pesan yang sangat dalam mengenai pentingnya menjaga keteguhan dalam beragama. Ayat ini diawali dengan perintah untuk “berdiri teguh untuk menghadapkan dirimu kepada agama dengan ikhlas,” yang artinya kita harus senantiasa mengarahkan hidup kita hanya untuk Allah, dengan penuh ketulusan dan keikhlasan dalam menjalankan ajaran agama-Nya. Kita juga harus “menghadap kepada agama dengan hanif,” yaitu berpegang teguh pada agama Allah dengan hati yang bersih dan tidak condong kepada kesesatan. Hanif berarti tetap teguh dan lurus dalam mengikuti petunjuk Allah, tanpa ada penyimpangan sedikit pun. Ini mengingatkan kita bahwa dalam kehidupan ini, kita tidak boleh membiarkan hati kita tergelincir atau terpesona oleh godaan dunia yang bisa menjauhkan kita dari jalan yang benar.

    Kemudian Allah SWT menekankan bahwa kita harus mengikuti “fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.” Fitrah di sini merujuk pada keadaan alami atau bakat dasar yang diciptakan oleh Allah dalam diri setiap manusia untuk mengenal dan menyembah-Nya. Fitrah ini tidak bisa diubah, dan setiap manusia sejatinya memiliki potensi untuk mengenal kebenaran dan mengikuti agama-Nya. Ketika kita menyimpang dari fitrah ini, maka kita akan kehilangan arah dalam hidup dan cenderung mengikuti kebatilan.

    Selanjutnya, ayat ini menjelaskan bahwa tidak ada perubahan dalam ciptaan Allah. "Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah" mengandung makna bahwa hukum-hukum alam dan kehidupan yang ditetapkan oleh Allah tidak bisa diubah oleh manusia. Allah menciptakan segala sesuatu dengan sempurna, dan kita harus menerima ketentuan-Nya dengan penuh kepasrahan. Kita tidak boleh mencoba untuk mengubah atau merubah apa yang telah Allah tetapkan, karena itu adalah bagian dari takdir-Nya yang terbaik untuk umat manusia.

    Kemudian, Allah mengingatkan bahwa agama Islam adalah agama yang lurus dan sesuai dengan fitrah manusia. “Itulah agama yang lurus” menunjukkan bahwa hanya Islam yang merupakan jalan hidup yang benar, yang membawa kebahagiaan dunia dan akhirat. Meskipun banyak orang yang tidak memahami atau tidak mengikuti jalan yang lurus ini, Allah menegaskan bahwa Islam adalah satu-satunya agama yang benar dan harus diikuti oleh setiap umat manusia. Pada akhir ayat, kita diingatkan bahwa kebanyakan manusia tidak mengetahui kebenaran ini. “Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” menunjukkan kenyataan bahwa banyak orang yang terperdaya oleh kebodohan, hawa nafsu, atau pengaruh buruk dari lingkungan yang menyebabkan mereka menyimpang dari jalan yang benar. Oleh karena itu, sebagai umat Islam, kita harus bersyukur karena telah diberi petunjuk menuju jalan yang lurus, dan kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keteguhan dalam beragama, serta menyebarkan kebenaran ini kepada orang lain agar mereka juga dapat mengikuti jalan yang benar.



     

    Komentar

    Tampilkan

    • AGAMA YANG LURUS: MENGIKUTI PETUNJUK ALLAH SWT YANG SESUAI DENGAN FITRAH
    • 0

    Jadwal Shalat

    ”jadwal-sholat”