
![]() |
Dr. Tgk. H. Sulfanwandi Hasan, MA Pimpinan Dayah Raudhatul Qur'an Tungkop |
Banyak catatan yang memberi Gambaran Nilai Ibadah Puasa dari sudut Pahala dan Keutamaannya. “ Barang siapa Puasa Ramadhan Imanan Wahtisaban, Niscaya Allah ampuni semua dosa yang telah lalu” “Jibril berdoa: Siapa yang berjumpa dengan Bulan Ramadhan tapi gagal mendapat Keampunan Tuhan, maka mudah- mudahan dalam kerak Neraka tempanya, Amin jawab Nabi Muhammad SAW” “Firman Allah dalam Hadits Qudsy: Puasa adalah untuk Ku, Aku yang akan membalasnya”. Karena mereka menahan Makan Minum Syahwat dan Nafsu nya Demi Aku dan Akulah yang akan membalas sesuai Keikhlasan mereka.” Banyak lagi Hadits dan Atsar Sahabat yang menggambarkan Keutamaan dan Kelebihan Ibadah Puasa.
Namun demikian ada satu Catatan yang Sangat Penting dari Ibadah Puasa, yaitu Puasa Melahirkan Muraqabah dalam segala kondisi kehidupan hamba. Muraqabah Maknanya:
دَوَامُ عِلْمِكَ بِأَنَّ اللهَ لَا يَخْفَى عَلَيْهِ شَيْءٌ مِنْ أَمْرِكَ
“Berkekalan Keyakinanmu, bahwa tiada yang tersembunyi bagi Allah tentang segala urusanmu”. Ibnu Mubarak mengatakan:
رَاقِبِ اللهَ تَعَالَى - كُنْ أَبَدًا كَأَنَّكَ تَرَى اللهَ عَزَّ وَجَلَّ
“Intiplah Allah – Adalah Engkau selamanya seperti melihat Allah”
Sabda Rasulullah SAW:
لِكُلِّ شَيْءٍ بَابٌ وَبَابُ الْعِبَادَةِ الصَّوْمُ
“Semua Kegiatan dalam hidup ada pintunya, dan Pintu Ibadah itu adalah Puasa” Begitulah Nabi SAW memberi nilai puasa sebagai Pintu Ibadah, artinya ketika seseorang ingin melihat semua Ibadah nya baik, maka barometer nya pada Ibadah puasa karena Ibadah Puasa melahirkan Muraqabah, selalu hidup roh nya dengan Allah. Di pastikan ketika Puasa belum baik, maka semua ibadah yang lain juga tidak baik, karena belum terbiasa dengan Muraqabah.
Ada 5 Keistimewaan Muraqabah dalam Ibadah Puasa:
Muraqabah Sebuah Pelatihan Ibadah Puasa
Puasa mendidik kita bagaimana merasakan Allah selalu hadir dalam segala kegiatan kehidupan, sehingga terhindar dari segala kesalahan dan bersemangat melakukan segala kebaikan. Tanpa harus di jaga dan control oleh orang lain. Kita merasakan Allah hadir sebagai Pengawas, sehingga kita tiada makan minum, dan tercegah dari syahwat walaupun di tempat sunyi, sendiri, mampu menjaga diri dari dosa, semua terjadi karena Muraqabah.
Muraqabah Buah yang lahir dari Puasa
Muraqabah merupakan Buah yang lahir dari Ibadah Puasa, dan Muraqabah inilah yang membuat hamba terangkat Derjad, sehingga jauh dari segala maksiat dan Dekat dengan segala Perbuatan Taat.
Dengan sebab Muraqabah, seorang hamba terpelihara dari segala maksiat, karena Muraqabah menjadi perisai yang membentengi hamba dari jatuh dalam dosa. Kita masih ingat 7 golongan yang Allah lindungi pada Naungan Arasy Allah di hari yang tiada Lindungan: Imam Adil, Orang yang Terpaut hati dengan Baitullah, Dua orang yang berkasih sayang karena Allah, Seorang laki-laki yang di ajak berbuat zina oleh Perempuan cantik lalu mengatakan saya takut Allah, bukankah semua itu karena ada kekuatan Muraqabah…..
Muraqabah Membaguskan Semua Ibadah.
Ketika Muraqabah Menjadi Buah dari Ibadah Puasa, maka secara otomatis Muraqabah menjadi Pembagus semua Ibadah, karena semua hamba yakin Allah Maha Agung, Maha Melihat, Allah tiada menerima Persembahan hamba kecuali yang baik. Shalat dilakukan dengan Khusyuk, karena dilakukan dengan rasa Muraqabah, (Beribadah seperti sedang melihat Allah, jika tidak mampu maka meyakini Allah melihat hamba), Zakat yang di keluarkan ikhas karena Allah, tiada beban atas perintah Allah, Roh nya mengakui semua nikmat karunia Allah, dan harus dikeluarkan sesuai perintah Nya. Haji dan Umrah di kerjakan sesuai Tuntunan Allah, tiada mengharap pujian dan sanjungan manusia semua berlangsung dalam bingkai Muraqabah. Kata Ibn Mandhur: Siapa yang ada Muraqabah niscaya pasti bagus Ibadah nya.
Muraqabah Merupakan Jalan ke Surga
Diantara Buah Keutamaan Muraqabah, adalah seorang hamba mendapat balasan Surga Jannatunna’im. “Dan Bagi orang yang Takut akan Tuhannya ada dua Surga” (Arrahman: 46). Tiada semua hamba, Allah berikan Nikmat Muraqabah, karena hakikat Muraqabah adalah Tiket Surga
Muraqabah Kunci Mustajabah Doa
Semua hamba berhajat kepada Allah, tiada satu orangpun yang terkaya dari Allah, hajat hamba kepada Allah bersifat abadi, karena itulah hajat hamba kepada Allah di bingkai dalam Doa, dan Ijabah Doa hanya terjadi pada orang yang hidup Muraqabah dalam dirinya.
Kita masih ingat kisah tiga orang yang terjebak dalam sebuah gua, lalu gua tersebut tertutup dengan sebuah batu besar yang bergulir dari puncak. Semua usaha tiada berhasil menggeser batu besar tersebut. Dalam keputus asaan mereka, lalu bertawassul kepada Allah:
Orang Pertama Berdoa: Ya Allah... dalam hidup saya pernah bersumpah, saya haramkam hasil kerja saya untuk di makan oleh Keluarga dan anak-anak saya, sebelum di makan oleh Ibu saya, Pada suatu hari ketika saya pulang membawa makanan untuk ibu dan anak-anak saya, ternyata Ibu saya sudah tidur, Ya Allah saya berdiri menunggu Ibu jaga dari tidurnya, banyak nyamuk menggigit betis saya, anak-anak semua menangis kelaparan, ya Allah tetap tidak kami makan, karena saya bersumpah harus Ibu duluan makan, ternyata pagi hari baru Ibu terjaga dari tidurnya, dan makanan semua sudah basi, Saya dan keluarga tidak makan, Ya Allah… jika perbuatan saya itu dalam Redha Mu, maka lepaskan kami dari musibah bala batu besar ini, Ketika itu mereka bertiga mendorong batu besar itu, dan berdeser sedikit sudah nampak Cahaya. Sepertiga pintu gua.
Orang Kedua Berdoa: Ya Allah dulu saya waktu muda pernah hampir terjadi perzinaan dengan seorang wanita cantik. Lalu di saat itu Wanita itu mengatakan, bukankah Allah melihat apa yang akan kita perbuat ini…Ketika itu saya membatalkan niat zina tersebut, tidak terjadi perzinaan dan sangat takut kepada Mu ya allah… Ya Allah kalua memang Engkau Redha dengan perbuatan saya menghentikan perzinaan lepaskan kami dari bala ini… lalu mereka mendorong batu besar itu, dan terbuka dua pertiga pintu gua tersebut.
Orang Ketiga Berdoa: Ya Allah … 10 tahun yang lalu saya seorang pengusaha yang memperkerjakan puluhan orang di tempat usaha saya, Beberapa tahun kemudian, ada satu orang pekerja yang menghilang tiada kerja lagi dan tanpa mengambil uang upah kerjanya selama sekian tahun. Karena uang upah kerjanya tiada di ambil, saya beli sepasang kambing jantan dan betina, lalu kambing tersebut berkembang biak sampai ribuan ekor. Ya Allah …Beberapa tahun kemudian si pekerja yang menghilang tadi, datang kembali dan menjumpai saya meminta upah kerjanya yang belum di ambil… Ya Allah si pekerja itu saya perlihatkan kambing yang saya beli dari uang upah kerjanya, dia tidak percaya dan saya tetap menyerahkan semua kambing tersebut … ya Allah begitu dia percaya lalu di ambil semua kambing tersebut, tidak di tinggalkan satu ekorpun, ya Allah … saya Ikhlas menyerahkan semuanya… ya Allah jika perbuatan saya itu, Engkau Redha dan Senang, lepaskan kami dari bala ini… lalu mereka menolak batu besar yang menutupi pintu gua, dan terbukalah pintu gua itu, sehingga mereka keluar dengan selamat.
Ketiga Doa yang di panjatkan oleh orang yang terjebak dalam gua tersebut, mereka suarakan dengan sandaran Muraqabah. Allah bayar kontan dan Allah bebaskan mereka dari ujian berat tersebut. Begitulah dekatnya Mustajabah Doa jika di munajatkan dengan rasa Muraqabah.
Bala Orang yang tiada Muraqabah
Orang-orang yang dalam hidupnya kosong dari Muraqabah, maka akan Allah beri sanksi sebagai Munafiq, mereka berbuat kebaikan karena ingin di puji dan di lihat oleh orang lain serta menutup segala kekurangan karena takut di lihat oleh orang lain, dan mereka tiada perduli dan tiada malu kepada Allah padahal Allah Maha Tahu dan tiada sedikutpun yang tersembunyi dengan Nya.
Orang yang hidupnya kosong dari Muraqabah, Allah bangkitkan pada hari Kiamat dalam keadaan Pailit Bangkrut tiada punya apa-apa, Sabda Rasul SAW:
“ Aku beritahu padamu, bahwa hari kiamat ada hamba Allah yang sangat banyak kebaikan, lalu Allah jadikan kebaikan itu seperti debu berterbangan, tiada yang tersisa, Tsuban bertanya: siapa mereka ya Rasulallah...? Nabi menjawab: mereka adalah orang-orang selalu jatuh dalam dosa, tiada beban padahal Allah melihatnya. (tiada Muraqabah dalam hidup mereka).
Orang yang tiada Muraqabah dalam hidupnya, Allah jadikan hidup mereka di benci oleh semua makhluk, padahal mereka tiada menyadarinya. Abu Darda’ mengatakan: Berhati-hatilah kamu dengan orang yang di benci oleh orang mukmin, padahal mereka tiada sadar dengan keadaannya, tahukah kalian kenapa dibenci oleh semua orang mukmin..? Itulah karena mereka senang berbuat dosa ketika tiada dilihat oleh orang lain dalam kesunyian. (tiada Muraqabah).
Cara Melatih diri dengan Muraqabah
Pertama: Makrifah Allah dengan mengenal Nama Nya: Al- Raqib (Allah Maha Mengintip), al- Hafidh (Maha Pemelihara/ Penjaga), al ‘Alim (Maha Mengetahui) al- Sami’ (Maha Mendengar) Al- Bashir (Maha Melihat) dan Membiasakan segala Ibadah Karena Allah.
Kedua: Meyakini semua anggota organ tubuh kita akan menjadi saksi dan di minta pertanggung jawaban oleh Allah, “ Pada hari ini kami kunci semua mulut mereka dan kami buat tangan mereka bicara dan kaki mereka bersaksi dengan apa yang sudah mereka kerjakan” (Yasin: 65)
Ketiga: Meyakini Bumi Tanah tempat kita berbuat kebaikan atau Maksiat akan naik saksi di hadapan Allah, jika baik maka baiklah kesaksianya, jika jahat maka jahatlah kesaksiannya. Begitulah cara Allah menyelesaikan Sidang Pengadilan akhirat.
Keempat: Kita mengingat ada dua Malaikat Kiraman Katibin... Menyakini semua kegiatan Allah catat melalui dua Malaikat; Raqib dan ‘Atid, mereka Allah tugaskan pada setiap hamba, mencatat segala kebaikan atau sebaliknya kejahatan, tiada yang lolos, semua ada rekaman.
Demikian Khutbah singkat ini mudah-mudahan Allah berikan dalam hidup kita Nikmat Muraqabah Allah, sehingga selamat Dunia Akhirat.
Walhamdulillahi rabbil alamin.