Momentum Idul Fitri: Bersatu Membangun Aceh Islami dan Sejahtera

Tgk. H. Muhammad Yunus, SH – Abon Yunus

 KHUTBAH IDUL FITRI 1446 H

Disampaikan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.

Hari ini kita berkumpul dalam suasana penuh kebahagiaan, merayakan Idul Fitri sebagai tanda kemenangan iman setelah sebulan penuh berjuang melawan hawa nafsu. Namun, Idul Fitri bukan sekadar perayaan, melainkan momentum untuk kembali kepada fitrah kesucian jiwa serta memperkuat ukhuwah Islamiyah di tengah masyarakat.

Allah Swt berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 10:

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Karena itu, damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat: 10)

Ayat ini menegaskan bahwa persatuan adalah kunci kebangkitan umat, termasuk dalam membangun Aceh yang Islami dan sejahtera.

Sebagai negeri yang dikenal sebagai Serambi Mekkah, Aceh memiliki tanggung jawab besar untuk menegakkan syariat Islam dengan semangat kebersamaan. Tantangan zaman menuntut kita untuk semakin memperkuat komitmen dalam menjalankan nilai-nilai Islam secara kaffah. Jangan sampai perbedaan politik, suku, atau kepentingan duniawi merusak ukhuwah yang telah kita bangun bersama.

Sejalan dengan visi Gubernur Aceh, H. Muzakir Manaf dan H. Fadhlullah, SE, atau Mualem-Dek Fadh, yang ingin menjadikan Aceh sebagai wilayah yang Berkah, Mandiri, dan Bermartabat, maka kita sebagai masyarakat harus bersatu dalam mewujudkan kesejahteraan yang berlandaskan syariat Islam.

Salah satu program utama yang digaungkan oleh pemerintah Aceh saat ini adalah penguatan ekonomi berbasis syariah serta peningkatan pendidikan Islam. Hal ini sejalan dengan ajaran Rasulullah Saw bahwa kesejahteraan umat harus dibangun di atas pondasi yang kuat, yakni tauhid, ukhuwah, dan kerja keras yang halal.

Dalam membangun Aceh yang Islami dan sejahtera, kita harus memperkuat ukhuwah Islamiyah dengan mengutamakan persaudaraan di atas segala perbedaan. Jangan sampai kepentingan politik, kelompok, atau duniawi merusak kebersamaan yang telah terjalin. Persatuan dan solidaritas dalam masyarakat adalah fondasi utama dalam membangun negeri yang harmonis dan berkeadilan.

Kepedulian sosial juga menjadi aspek penting yang harus terus diperkuat. Islam mengajarkan kita untuk peduli terhadap sesama, sebagaimana dalam Surah Al-Ma'un, Allah mengecam orang yang enggan membantu fakir miskin. Program sosial yang dicanangkan oleh pemerintah, seperti bantuan bagi dhuafa dan anak yatim, harus didukung dan diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari agar manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas.

Selain itu, menjaga akhlak dan adab yang baik adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam menciptakan Aceh yang Islami. Menegakkan syariat bukan hanya tentang aturan hukum, tetapi juga mencerminkan karakter masyarakatnya. Kita semua harus menjadi teladan dalam berakhlak mulia, baik dalam keluarga, lingkungan sosial, maupun dalam pemerintahan. Dengan begitu, Islam akan benar-benar menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Perekonomian yang berkah juga harus menjadi perhatian utama. Kemajuan ekonomi merupakan bagian dari kesejahteraan yang harus diraih dengan cara yang halal dan berkah. Kita harus mengembangkan ekonomi berbasis syariah, memberdayakan usaha kecil, serta menghindari praktik riba yang merugikan. Program "Aceh Sejahtera" yang berfokus pada koperasi syariah dan penguatan UMKM halal harus didukung agar mampu memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.

Idul Fitri mengajarkan kita untuk saling memaafkan dan memperkuat kebersamaan. Rasulullah Saw bersabda:

"Barang siapa yang tidak menyayangi, maka ia tidak akan disayangi." (HR. Bukhari dan Muslim)

Mari kita jadikan momen ini untuk memperbaiki hubungan sesama, meningkatkan kepedulian, dan bersama-sama membangun Aceh yang lebih baik, lebih Islami, dan lebih sejahtera. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan petunjuk dan keberkahan kepada kita semua. Aamiin.

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, Walillahil Hamd.